Museum Bahari Bintan

Museum Bahari Bintan
Peta
Didirikan2006
LokasiTrikora Rd, km 36,, Tlk. Bakau, Kec. Gn. Kijang, Kabupaten Bintan
JenisMuseum
Situs webhttps://museum.kemdikbud.go.id/museum/profile/museum+bahari+bintan

Museum Bahari Bintan adalah museum khusus yang terletak di Kabupaten Bintan. Peresmian Museum Bahari Bintan diadakan pada tahun 2006. Keunikan Museum Bahari Bintan adalah desain arsitektur bangunannya yang berbentuk perahu Kajang. Museum Bahari Bintan ini memiliki beragam koleksi artefak yang berasal dari peninggalan berbagai Dinasti Tiongkok serta tiruan alat-alat penangkap ikan. Kepemilikan Museum Bahari Bintan diserahkan kepada pemerintah Kabupaten Bintan dan dikelola oleh Dinas Kebudayaan, Kepemudaan, dan Olahraga Kabupaten Bintan.[1] Museum Bahari Bintan berlokasi di Jalan Pantai Trikora Kilometer 36, Desa Teluk Bakau, Kabupaten Bintan, Kepulauan Riau.[2]

Latar belakang

Museum Bahari Bintan merupakan satu-satunya museum di Kabupaten Bintan, Indonesia. Pendirian museum ini didasarkan pada tema bahari untuk merepresentasikan kekayaan pariwisata bahari yang dimiliki oleh Kabupaten Bintan. Di antara koleksi tersebut terdapat bubu, jaring, pukat, dan bento.

Koleksi

Koleksi Museum Bahari Bintan berkaitan dengan kegiatan-kegiatan di sekitar pesisir pantai, kegiatan nelayan, dan pelayaran kapal. Museum Bahari Bintan mengoleksi berbagai miniatur alat penangkap ikan, kapal pompon, jaring ikan, dan pasar perkampungan Suku Laut.[3] Museum Bahari Bintan juga memiliki beberapa koleksi alat tangkap ikan, yaitu bubu, pukat dan bento. Kolesi Museum Bahari Bintan juga berupa perahu dan berbagai jenis hewan laut yang diawetkan. Selain itu, juga ada koleksi arca dan piring hasil pengangkatan harta karun bawah laut di Kabupaten Bintan yang merupakan peninggalan sejarah dari Dinasti Ming.[2] Koleksi barang muatan kapal tenggelam dipajang di lantai dasar dan sebagian lagi disimpan dalam ruangan yang terkunci. Barang muatan kapal tenggelam merupakan koleksi yang disumbangkan oleh pengawas perikanan pemerintah Indonesia.[4]

Tiruan Alat Tangkap Ikan Khas Bintan

Koleksi yang disajikan di Museum Bahari Bintan secara keseluruhan menyoroti kegiatan yang terkait dengan pesisir pantai, termasuk kegiatan penangkapan ikan oleh nelayan dan perjalanan kapal. Museum Bahari ini memiliki berbagai koleksi miniatur alat tangkap ikan, jaring ikan, kapal pompon, dan replika pasar perkampungan yang digunakan oleh Suku Laut.

Museum ini menampilkan sejumlah benda tiruan alat tangkap ikan yang dikenal sebagai kelong. Selain kelong yang digunakan untuk menangkap ikan bilis atau teri, museum juga menampilkan berbagai benda tiruan lainnya yang menarik, seperti kapal pompong, jaring ikan, perahu-perahu, dan maket perkampungan Suku Laut yang berbentuk rumah di pesisir.[5]

Binatang Laut Hasil Tangkapan

Selain alat tangkapnya, museum ini juga memamerkan berbagai binatang laut hasil tangkapan yang telah diawetkan. Beberapa jenis ikan yang dipamerkan meliputi berbagai spesies yang jarang ditemukan, serta kuda laut, anjing laut, dan bahkan gajah laut.[5]

Artefak Peninggalan Dinasti Cina Kuno

Museum Bahari Bintan juga mengkoleksi artefak peninggalan dari Dinasti Cina kuno. Koleksi ini termasuk 42 perahu dan replika kapal yang menyerupai Armada Laksamana Cheng Ho dari masa lalu. Kedetailan perahu dan replika kapal ini mencerminkan aslinya dengan sangat baik.

Selain itu, museum ini juga memiliki artefak peninggalan dari Dinasti Ming Kerajaan China yang menarik untuk diamati. Artefak tersebut termasuk arca dan piring pecah belah, meskipun kondisinya sudah tidak utuh seperti semula karena telah berada di dasar laut selama berabad-abad.[5]

Kegiatan menarik yang dapat dilakukan di museum

Eksplorasi Koleksi Sejarah di Museum Bahari Bintan

Museum Bahari Bintan menampilkan koleksi yang luas dan bervariasi, yang menjadi sumber informasi yang berharga tentang artefak kuno dari masa lampau. Khususnya, museum ini menghadirkan peninggalan-peninggalan bersejarah dari Dinasti Cina kuno, terutama masa pelayaran Laksamana Cheng Ho. Salah satunya replika kapal, dengan jumlah mencapai 42 jenis perahu, yang dirancang dengan detail yang menyerupai aslinya. Selain itu, museum ini juga menampilkan artefak dari masa Dinasti Ming, termasuk barang pecah belah seperti piring.[6]

Penelusuran Aneka Hewan Laut Langka

Museum Bahari Bintan menawarkan pengalaman lain dengan menampilkan koleksi satwa laut langka yang jarang ditemui. Berbagai hewan laut telah diawetkan dan dipamerkan di sini, termasuk anjing laut, gajah mina, dan kuda laut. Koleksi ini memberikan kesempatan bagi pengunjung untuk lebih mengenal berbagai jenis hewan yang hidup di perairan Indonesia.[7]

Referensi

  1. ^ Rusmiyati, dkk. (2018). Katalog Museum Indonesia Jilid I (PDF). Jakarta: Direktorat Pelestarian Cagar Budaya dan Permuseuman. hlm. 104. ISBN 978-979-8250-67-5.  Parameter |url-status= yang tidak diketahui akan diabaikan (bantuan)
  2. ^ a b Putri, Saleha (30-11-2017). "Museum Bahari, Wisata Edukasi Sejarah dan Estetika Seni Kelautan di Bintan". m.batamtoday.com. Diakses tanggal 20-06-2020.  Periksa nilai tanggal di: |access-date=, |date= (bantuan)
  3. ^ "Menelusuri Jalur Trikora Bintan, Pantai hingga Suku Laut". Diakses tanggal 2020-06-20. 
  4. ^ Evan, Glen (27-09-2019). "Pengawasan Barang Muatan Kapal Tenggelam (BMKT)". kkp.go.id. Diakses tanggal 20-06-2020.  Periksa nilai tanggal di: |access-date=, |date= (bantuan)
  5. ^ a b c "Museum Bahari Bintan - Sejarah, Koleksi, Lokasi & Ragam Aktivitas - Andalas Tourism" (dalam bahasa Inggris). 2023-10-07. Diakses tanggal 2024-05-23. 
  6. ^ "Museum Bahari Bintan". museum.co.id (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 2024-05-23. 
  7. ^ "Museum Bahari Bintan | Pulau Bintan, Indonesia | Attractions". Lonely Planet. Diakses tanggal 2024-05-23. 
  • l
  • b
  • s
Daerah Istimewa Yogyakarta
DKI Jakarta
Banten
Jawa Barat
Jawa Tengah
Jawa Timur
Aceh
Bengkulu
Jambi
Kepulauan Riau
  • Bahari Bintan
Lampung
Riau
Sumatera Barat
Sumatera Selatan
Sumatera Utara
Bali
Nusa Tenggara Barat
Nusa Tenggara Timur
Kalimantan Barat
Kalimantan Selatan
Kalimantan Tengah
Kalimantan Timur
Kalimantan Utara
Gorontalo
Sulawesi Barat
Sulawesi Selatan
Sulawesi Tengah
Sulawesi Tenggara
Sulawesi Utara
Maluku
Maluku Utara
Papua
Papua
Papua Barat