Gedung Mohammad Hoesni Thamrin
Gedung Mohammad Hoesni Thamrin | |
---|---|
Informasi | |
Koordinat | 6°11′36″S 106°50′43″E / 6.193292°S 106.845343°E / -6.193292; 106.845343 |
Alamat | Jalan Kenari II No. 15, Jakarta Pusat |
Gedung Mohammad Hoesni Thamrin atau Museum Mohammad Hoesni Thamrin adalah sebuah museum sejarah perjuangan kemerdekaan Republik Indonesia yang berada di Jalan Kenari II No. 15, Jakarta Pusat. Keberadaan museum ini berada dekat disekitar Universitas Indonesia Salemba, Universitas Gunadarma Kampus A, dan Pasar kenari.
Museum ini memiliki visi yang sejalan dengan visi museum nasional/internasional untuk mengembangkan nilai-nilai kejuangan Negara Republik Indonesia serta menginformasikan Jakarta sebagai kota Joang.
Museum ini memiliki koleksi foto reproduksi, radio dan barang-barang milik, serta kepustakaan tentang kiprah perjuangan Mohammad Hoesni Thamrin dalam pergerakan nasional Indonesia.
Sejarah hidup Mohammad Hoesni Thamrin
![](http://upload.wikimedia.org/wikipedia/commons/thumb/6/65/Mohammad_Husni_Thamrin_Indonesian_nationalist_and_political_thinker_1941.jpg/154px-Mohammad_Husni_Thamrin_Indonesian_nationalist_and_political_thinker_1941.jpg)
Mohammad Hoesni Thamrin dilahirkan pada tanggal 16 Februari 1894 di Sawah Besar, Batavia (Nama lama Kota Jakarta masa kolonial Belanda). Kakeknya Ort, ialah warga negara Inggris, ayahnya Thamrin Muhammad Tabrie. Pada masa perjuangan kemerdekaan,
Mohammad Hoesni Thamrin membeli bangunan ini dari seorang Belanda bernama Meneer de Has. Lalu dihibahkan untuk dijadikan sebuah gedung sebagai tempat berkumpulnya rakyat Indonesia dari berbagai golongan dan kelompok politik guna menyatukan tekad untuk kemerdekaan. Karena amat berbahaya bagi kolonial Belanda. maka Mohammad Hoesni Thamrin dikenakan tahanan rumah. Hingga akhirnya ia menderita sakit dan meninggal pada tanggal 11 Januari 1941.
Sebagai memoar kehidupannya, gedung ini ditetapkan sebagai museum pada tanggal 11 Januari 1986 pada masa pemerintahan gubernur Jakarta R. Soeprapto.
Sejarah penggunaan gedung & peristiwa penting
Mohammad Hoesni Thamrin beserta rekan-rekan seperjuangan menjadikan gedung ini menjadi tempat pendidikan perguruan rakyat, yang tidak hanya menyediakan pendidikan formal namun juga budaya. Melalui pendidikan rakyat, pelajaran seni dan budaya menjadi bagian yang tidak terpisahkan.
Sebagai seorang tokoh kaum Betawi, MH. Thamrin tidak lupa memasukkan seni dan Budaya Betawi sebagai objek pembelajaran dan pengembangan di gedung ini dan ditampilkan pada acara-acara resmi. Konon, MH, Thamrin pernah menjadi sponsor pergelaran di acara Pasar Malam Gambir ( cikal bakal Pekan Raya Jakarta ) dan salah satunya adalah seni dan budaya Betawi,
![](http://upload.wikimedia.org/wikipedia/commons/thumb/3/34/Patung_M.H._Thamrin.jpg/220px-Patung_M.H._Thamrin.jpg)
Dalam masa kebangkitan nasional, Mohammad Hoesni Thamrin menggunakan gedung ini sebagai tempat permufakatan. Ia membentuk PPPKI (Permufakatan perhimpunan Politik Kebangsaan Indonesia) pada tahun 1928. Lalu gedung ini dikenal dengan nama Gedung Permufakatan, dan pernah dicatat sebagai tempat pelaksanaan Kongres Rakyat Indonesia yang mencetuskan Indonesia Berparlemen. Tak hanya itu, gedung tersebut digunakan sebagai berikut:
- Gedung ini digunakan sebagai tempat Kongres Partai Nasional Indonesia pada tahun 1928
- Lalu pada tahun 1935 tempat pelaksanaan Kongres Persatuan Arab Indonesia.
- Tahun 1939 gedung ini sebagai tempat pelaksanaan Kongres Gabungan Politik Indonesia.
Koleksi
Di dalam Museum ini terdapat cukup banyak koleksi benda-benda yang dipamerkan . Koleksi benda-benda tersebut terkait dengan kehidupan Mohammad Hoesni Thamrin seperti radio, pakaian, sepeda. Lalu beberapa alat kesenian musik khas Betawi seperti tanjidor, biola serta pakaian adat Betawi. Ada juga beberapa diorama yang menceritakan kehidupan dan peristiwa yang dialami olehnya.
Referensi
- Buku petunjuk singkat Museum Gedung Mohammad Hoesni Thamrin.
- l
- b
- s
Gedung Joang '45 · Gedung Kesenian Jakarta · Gedung Mohammad Hoesni Thamrin · Planetarium Jakarta · Monumen Nasional · Museum Adam Malik · Museum Kesehatan dan Kedokteran Indonesia · Museum Jenderal Besar DR. Abdul Haris Nasution · Museum Kebangkitan Nasional · Museum Nasional Indonesia atau Museum Gajah · Museum Pers ANTARA · Museum Perumusan Naskah Proklamasi · Museum Puri Bhakti Renatama · Museum Sasmita Loka Ahmad Yani · Museum Sumpah Pemuda · Museum Taman Prasasti · Museum Tekstil · Galeri Nasional Indonesia
Museum Basoeki Abdullah · Museum Dirgantara Mandala · Museum Harry Darsono · Museum Kriminal (Mabak) · Museum Layang-Layang · Museum Manggala Wanabakti · Museum Polri · Museum Reksa Artha · Museum Satria Mandala · Museum Waspada Purbawisesa
Bayt Al Qur'an dan Museum Istiqlal · Monumen Pancasila Sakti · Museum Asmat · Museum Fauna Indonesia · Museum Komodo dan Taman Reptil · Museum Indonesia · Museum Keprajuritan Indonesia · Museum Listrik dan Energi Baru · Museum Loka Jala Srana · Museum Minyak dan Gas Bumi · Museum Olahraga · Museum Penerangan · Museum Pengkhianatan PKI · Museum Prangko Indonesia · Museum Pusaka · Museum Purna Bhakti Pertiwi · Museum Serangga dan Taman Kupu-Kupu · Museum Telekomunikasi · Museum Timor Timur · Museum Transportasi · Pusat Peragaan Ilmu Pengetahuan dan Taknologi · Taman Aquarium Air Tawar
Museum Bahari · Museum Laut Ancol
Koordinat: 6°11′36″S 106°50′52″E / 6.19321°S 106.84767°E / -6.19321; 106.84767
![]() | Artikel bertopik sejarah Indonesia ini adalah sebuah rintisan. Anda dapat membantu Wikipedia dengan mengembangkannya. |
- l
- b
- s