Bilangan segitiga

Enam bilangan segitiga pertama.

Bilangan segitiga menghitung benda yang diatur dalam segitiga sama sisi. Angka segitiga n {\displaystyle n} adalah jumlah titik dalam pengaturan segitiga dengan titik n {\displaystyle n} di satu sisi, dan sama dengan jumlah dari bilangan asli n {\displaystyle n} , yaitu dari 1 {\displaystyle 1} hingga n {\displaystyle n} . Urutan angka segitiga (barisan A000217 pada OEIS), mulai dari angka segitiga ke-0, adalah

0, 1, 3, 6, 10, 15, 21, 28, 36, 45, 55, 66, 78, 91, 120, 136, 153, 171, 190, 190, 210, 231, 253, 276, 300 , 325, 351, 378, 406, 435, 465, 496, 528, 561, 595, 630, 666 ...

Wacław Sierpiński mengajukan pertanyaan tentang keberadaan empat bilangan segitiga yang berbeda dalam perkembangan geometris. Hal itu dikira tidak mungkin oleh ahli matematika Polandia Kazimierz Szymiczek dan kemudian dibuktikan oleh Fang dan Chen pada 2007.[1][2]

Variasi dari bilangan ini disebut bilangan segitiga berkorelasi secara Smarandache, yaitu jika T ( a , b , c ) {\displaystyle T(a,b,c)} dan T ( a 1 , b 1 , c 1 ) {\displaystyle T(a_{1},b_{1},c_{1})} berkorelasi secara Smarandache, maka Z ( a ) = Z ( a 1 ) {\displaystyle Z(a)=Z(a_{1})} , Z ( b ) = Z ( b 1 ) {\displaystyle Z(b)=Z(b_{1})} dan Z ( c ) = Z ( c 1 ) {\displaystyle Z(c)=Z(c_{1})} dengan Z ( ) {\displaystyle Z(\dots )} sebagai fungsi Smarandache.[3]

Rumus

Bilangan segitiga dinyatakan dengan rumus berikut:

T n = k = 1 n k = 1 + 2 + 3 + + n = n ( n + 1 ) 2 = ( n + 1 2 ) , {\displaystyle T_{n}=\sum _{k=1}^{n}k=1+2+3+\dotsb +n={\frac {n(n+1)}{2}}={n+1 \choose 2},}
dengan ( n + 1 2 ) {\displaystyle \textstyle {n+1 \choose 2}} adalah koefisien binomial, yang menyatakan jumlah pasangan berbeda yang dapat dipilih dari n + 1 objek.

Bukti

Rumus bilangan segitiga di atas dapat dibuktikan menggunakan pembuktian induksi.[4] Dimulai dari T 1 {\displaystyle T_{1}} yang menghasilkan 1 {\displaystyle 1} . Asumsi untuk suatu bilangan asli m {\displaystyle m} , maka

T m = k = 1 m k = m ( m + 1 ) 2 . {\displaystyle T_{m}=\sum _{k=1}^{m}k={\frac {m(m+1)}{2}}.}
Sekarang, dengan menambahkan m + 1 {\displaystyle m+1} , maka akan menghasilkan
k = 1 m k + ( m + 1 ) = m ( m + 1 ) 2 + m + 1 = m ( m + 1 ) + 2 m + 2 2 = m 2 + m + 2 m + 2 2 = m 2 + 3 m + 2 2 = ( m + 1 ) ( m + 2 ) 2 . {\displaystyle {\begin{aligned}\sum _{k=1}^{m}k+(m+1)&={\frac {m(m+1)}{2}}+m+1\\&={\frac {m(m+1)+2m+2}{2}}\\&={\frac {m^{2}+m+2m+2}{2}}\\&={\frac {m^{2}+3m+2}{2}}\\&={\frac {(m+1)(m+2)}{2}}.\end{aligned}}}

Dengan demikian, rumus di atas juga benar untuk m {\displaystyle m} , jika rumus tersebut benar untuk m + 1 {\displaystyle m+1} . Selain itu, karena rumus tersebut selalu benar untuk 1 {\displaystyle 1} , maka untuk 2 {\displaystyle 2} , 3 {\displaystyle 3} , dan seterusnya yang merupakan bilangan asli n {\displaystyle n} juga benar melalui induksi.

Referensi

  1. ^ Chen, Fang: Triangular numbers in geometric progression
  2. ^ Fang: Nonexistence of a geometric progression that contains four triangular numbers
  3. ^ A Note on Smarandache Number Related Triangles, Hary Gunarto & AAK Majumdar, Scientia Magna, Volume 6, issue 1, page 1-6, 2010.
  4. ^ Spivak, Michael (2008). Calculus (edisi ke-4). Houston, Texas: Publish or Perish, Inc. hlm. 21–22. ISBN 978-0-914098-91-1.  Parameter |url-status= yang tidak diketahui akan diabaikan (bantuan)

Pranala luar

Wikimedia Commons memiliki media mengenai triangular numbers.
  • Hazewinkel, Michiel, ed. (2001) [1994], "Arithmetic series", Encyclopedia of Mathematics, Springer Science+Business Media B.V. / Kluwer Academic Publishers, ISBN 978-1-55608-010-4 
  • Triangular numbers at cut-the-knot
  • There exist triangular numbers that are also square at cut-the-knot
  • (Inggris) Weisstein, Eric W. "Triangular Number". MathWorld. 
Pengawasan otoritas Sunting ini di Wikidata
  • Microsoft Academic
  • l
  • b
  • s
Barisan dan deret
Barisan
bilangan bulat
Dasar
Lanjutan (daftar)
  • Barisan lengkap
  • Bilangan Fibonacci
  • Bilangan figurasi
  • Bilangan heptagonal
  • Bilangan heksagonal
  • Bilangan Lucas
  • Bilangan Pell
  • Bilangan pentagonal
  • Bilangan poligonal
  • Bilangan segitiga
Fibonacci spiral with square sizes up to 34.
Sifat-sifat barisan
Sifat-sifat deret
Deret
Konvergensi
  • Mutlak
  • Bersyarat
  • Seragam
Deret eksplisit
konvergen
Divergen
Jenis deret
Deret
Hipergeometrik
  • Deret hipergeometrik umum
  • Fungsi hipergeometrik untuk argumen matriks
  • Deret hipergeometrik Lauricella
  • Deret hipergeometrik modular
  • Persamaan diferensial Riemann
  • Deret hipergeometrik theta
  • Book
  • Category


Ikon rintisan

Artikel bertopik teori bilangan ini adalah sebuah rintisan. Anda dapat membantu Wikipedia dengan mengembangkannya.

  • l
  • b
  • s