Windu

Windu adalah istilah untuk selang waktu selama delapan tahun. Menurut Penanggalan Jawa, yang dirombak dan disempurnakan oleh Sultan Agung, raja Kesultanan Mataram, satu windu terdiri dari delapan tahun dengan nama-tahun: Alip, Ehe, Jimawal, Je, Dal, Be, Wawu, dan Jimakir. Sebagai pembanding, sistem penanggalan Tiongkok dan Jepang menggunakan siklus dua belas tahun dengan menggunakan lambang-lambang binatang untuk memberi ciri kehidupan yang mungkin terjadi pada tahun-tahun yang bersangkutan.

Windu juga memiliki siklus, yang terdiri dari empat siklus, yang masing-masing dinamakan Windu Adi, Kunthara, Sengara, dan Sancaya. Jadi, satu siklus memakan waktu 32 tahun.

Dalam perombakan kalender Jawa yang diadakan pada tahun 1633 Masehi (1555 tahun Saka) ini, Sultan Agung juga membagi satu pekan (peken) menjadi lima hari: Pahing, Pon, Wage, Kliwon, dan Legi. Waktu selang satu tahun dibagi menjadi dua belas bulan, sama halnya dengan sistem penanggalan berdasarkan bulan pada umumnya (mirip seperti yang dipakai pada sistem tahun Tiongkok dan tahun Hijrah). Lamanya waktu 1 tahun pada kalender bulan ini lebih sedikit dari tahun tahun Masehi (yang menggunakan patokan matahari). Yaitu, secara umum, tiap satu tahun Saka (Jawa), kira-kira, akan 10 atau 11 hari lebih pendek daripada tahun Masehi.

  • l
  • b
  • s
Kalender
Penanggalan
Sistem
  • Candra
  • Suryacandra
  • Surya
Penggunaan umum
  • Tahun astronomi
  • Buddhis
  • Imlek
  • Etiopia
  • Gregorius
  • Hindu
  • Hijriah
  • Persia
  • ISO
  • UNIX
Penggunaan
terbatas
Jenis
Varian Kristen
Historis
Penggunaan khusus
Usulan reformasi
  • Permanen Hanke–Henry
  • Tetap Internasional
  • Pax
  • Positivis
  • Symmetry454
  • Dunia
Fiksi
Tampilan dan
aplikasi
  • Elektronik
  • Berulang
  • Fisik
Penamaan dan
penomoran tahun
Istilah
Sistem


Ikon rintisan

Artikel bertopik waktu ini adalah sebuah rintisan. Anda dapat membantu Wikipedia dengan mengembangkannya.

  • l
  • b
  • s