Kajian observasional

Artikel survei antropologis pada1961 oleh Juhan Aul dari Universitas Tartu yang melibatkan sekitar 50.000 orang

Dalam beberapa bidang ilmu seperti epidemiologi, ilmu sosial, psikologi, dan statistika, kajian observasional atau penelitian observasional menarik kesimpulan dari sampel ke populasi yang variabel independennya tidak berada di bawah kendali peneliti karena masalah etika atau kendala logistik. Salah satu penelitian observasional yang umum dilakukan adalah mengamati kemungkinan efek perlakuan pada subjek, dengan pembagian subjek ke dalam kelompok perlakuan dan kelompok kontrol berada di luar kendali peneliti.[1][2] Hal ini berbeda dengan eksperimen, seperti uji acak terkendali, yang setiap subjeknya secara acak dibagi ke kelompok perlakuan atau kelompok kontrol. Penelitian observasional, karena tidak memiliki mekanisme pengelompokan, secara alamiah menghadirkan kesulitan untuk analisis inferensial.

Tipe

  • Penelitian kasus-kontrol: penelitian yang awalnya dikembangkan dalam epidemiologi; dua kelompok yang memiliki keluaran berbeda diidentifikasi dan dibandingkan dengan beberapa atribut kausal yang diduga.
  • Penelitian potong-lintang: melibatkan pengumpulan data dari populasi, atau subset yang representatif, pada satu titik waktu tertentu.
  • Penelitian longitudinal: penelitian korelasional yang melibatkan pengamatan berulang dari variabel-variabel yang sama dalam periode waktu yang lama. Penelitian kohort dan analisis panel merupakan bentuk khusus dari penelitian longitudinal.

Referensi

  1. ^ "Observational study". Diarsipkan dari versi asli tanggal 2016-04-27. Diakses tanggal 2008-06-25.  Parameter |url-status= yang tidak diketahui akan diabaikan (bantuan)
  2. ^ Porta M, ed. (2008). A Dictionary of Epidemiology (edisi ke-5th). New York: Oxford University Press. ISBN 9780195314496. 
  • l
  • b
  • s
Penelitian klinis dan perancangan percobaan
Konsep umum
  • Uji klinis
    • Protokol percobaan
    • Uji klinis adaptif
  • Uji klinis akademik
  • Perancangan kajian klinis
Kajian terkontrol
(EBM I sampai II-1)
  • Uji acak terkendali
    • Percobaan ilmiah
    • Eksperimen buta
    • Uji coba label-terbuka
  • Uji klinis adaptif
    • Uji coba platform
Kajian observasional
(EBM II-2 sampai II-3)
Pengukuran
Kejadian
Asosiasi
  • Perbedaan risiko
  • Angka yang dibutuhkan untuk mengobati
  • Angka yang dibutuhkan untuk membahayakan
  • Risiko relatif
  • Reduksi risiko relatif
  • Rasio ganjil
  • Rasio bahaya
Dampak populasi
  • Fraksi yang dapat diatribusikan di antara terpapar
  • Fraksi yang dapat diatribusikan pada populasi
  • Fraksi yang dapat dicegah di antara tidak terpapar
  • Fraksi yang dapat dicegah pada populasi
Lainnya
Jenis uji coba
Analisis uji klinis
Interpretasi hasil
  • Bias seleksi
  • Bias kebertahanan
  • Korelasi tidak berarti sebab-akibat
  • Hasil nol
  • Jenis kelamin sebagai variabel biologis
  • Kategori